Konsep Dasar Sistem
a. Pengertian
Sistem
Terdapat
dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan
pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan
sistem yang lebih menekankan pada prosedur. Sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya (Purnama,
2016).
Sistem
adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan
secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan
(Fajarianto dkk, 2017).
b.
Klasifikasi Sistem
Suatu
sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak lawan sistem fisik, sistem
alamiah lawan sistem buatan manusia, sistem pasti lawan sistem probabilistic,
dan sistem tertutup lawan sistem tertutup lawan sistem terbuka. Sistem
informasi masuk di dalam klasifikasi sistem fisik, sistem buatan manusia,
sistem pasti dan sistem terbuka. Sebagai sistem fisik, sistem informasi
mempunyai komponen-komponen fisik. Sebagai sistem buatan manusia, karena
dirancang dan dibuat oleh analis atau pemakai sistem. Sebagai sistem pasti,
karena hasil dari sistem ini yang berupa informasi merupakan hasil yang sudah
dirancang dan sudah ditentukan sesuai dengan pemakainya. Sebagai sistem yang
terbuka, karena sistem ini berhubungan dengan lingkungan luarnya. Lingkungan
luar sistem informasi dapat berupa sesuatu di luar sistem informasi ini tetapi
masih di lingkungan perusahaannya atau sesuatu di luar lingkungan perusahaannya
(Purnama, 2016).
Sistem
dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut
ini (Purnama, 2016):
1) Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem
fisik (physical system)
Sistem
abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik. Misalnya sistem teologia,
yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan
Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem
komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2) Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system)
Sistem
alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara
manusia dengan mesin disebut dengan human-machine
system atau ada yang menyebut dengan man-machine
system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
3) Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system)
Sistem
tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi
diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari
sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu
yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang
dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4) Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem
terbuka (open system)
Sistem
tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut
campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada,
tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
hanyalah relatively closed system (secara
relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang
lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan
luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif
tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya
untuk pengaruh yang baik saja.
Klasifikasi
sistem terbuka dan tertutup dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1
Sumber: Purnama (2016)
Gambar 2.2
Sumber: Purnama (2016)
Suatu
sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya disebut
sistem terbuka. Sebuah sistem pemanas atau pendingin ruangan, contohnya,
mendapatkan input-nya dari perusahaan
listrik, dan menyediakan panas/dinginnya bagi ruangan yang ditempatinya. Dengan
menggunakan logika yang sama, suatu sistem yang tidak dihubungkan dengan
lingkungannya adalah sistem tertutup. Sebagai contohnya, sistem tertutup hanya
terdapat pada situasi laboratorium yang dikontrol ketat.
c. Karakteristik
Sistem
Karakteristik
sistem (Fajarianto dkk, 2017):
a) Komponen
(components)
Komponen
sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem.
b) Batas
(bondary)
Batas
sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain.
c) Lingkungan
(environoments)
Lingkungan
sistem adalah segala sesuatu yang berbeda di luar sistem lingkungan sistem yang
dapat menguntungkan ataupun merugikan.
d) Penghubung/antarmuka
(interface)
Penghubung/antar
muka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu
yang bertugas menjabatani hubungan antar komponen dalam sistem.
e) Masukan
(input)
Masukan
merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatuyang perlu dimasukan kedalam
sistem sebagia bahan yang akan diolah lebih lanjut lagi untuk menghasilkan
keluaran (output) yang berguna.
f) Pengolahan
(processing)
Pengolahan
merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utamamengolah masukan agar
menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.
g) Keluaran
(output)
Keluaran
merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang
dihasikan bentuk kluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
h) Sasaran
(objektif) dan tujuan (goaI)
Setiap
komponen dalam sisterm perlu juga agar cepat bekerja sesuai dengan agar mampu
mencapai saran sasaran dan tujuan sistem.
i)
Kendali (control)
Setiap
komponendalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan
fungsinya masing-masing.
j)
Umpan balik (feed back)
Umpan
balik diperlukan oleh bagian kendali (control)
sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan
menegmbalikannya pada kondisi normal.
Gambar 3.3
Sumber: Purnama
(2016)
Comments
Post a Comment