Makalah Keterampilan Memfasilitasi atau Fasilitator, Mendengarkan dan Memberi Umpan Balik

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................    2
DAFTAR ISI...............................................................................................................     3
PENDAHULUAN.......................................................................................................     4
PEMBAHASAN..........................................................................................................     5
Pengertian Fasilitasi atau Fasilitator................................................................    5
Tugas dan Wewenang......................................................................................    5
Kemampuan Seorang Fasilitator......................................................................    5
Teknik Fasilitator.............................................................................................    6
Beberapa Jenis Fasilitator................................................................................    7
Ketrampilan Dasar Seorang Fasilitator............................................................    8
PENUTUP....................................................................................................................    9
Kesimpulan.......................................................................................................    9  
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................    10  


PENDAHULUAN
Menjadi fasilitator bukan sebuah pekerjaan yang ringan. Apalagi jika fasilitator yang dimaksudkan adalah fasilitator yang mencoba mengajak komunitas dampingannya untuk mencapai kesadaran kritis atas kondisi yang dialami oleh komunitas dampingan. Dibutuhkan kemauan dan kemampuan dari fasilitator untuk terlebih dahulu “mendidik dirinya sendiri” memahami realitas sosial yang sedang dialaminya pada umumnya serta realitas sosial komunitas dampingannya pada khususnya. Hal diatas bukan untuk menakuti para fasilitator yang ingin terjun dalam pendampingan, semata-mata ditujukan untuk memberikan gambaran betapa “mulianya” peran dari fasilitator dalam mengajak komunitas dampingannya meletakkan kesadaran diri individu dalam komunitas atas realitas sosial yang sebenarnya dihadapi. Untuk mencapai peran di atas, ada beberapa hal yang harus dipahami oleh seorang fasilitator sebelum terjun langsung dalam sebuah komunitas.
Sering kita jumpai, di dalam sebuah forum resmi, pejabat setempat atau orang yang dianggap paling berpengaruh di pertemuaan itu menjadi pembicara di depan atau mendominasi pembicaraan dan seringkali seluruh orang yang hadir di hadapannya hanya mendengar. Sementara dalam pertemuan non formal (rembug warga, arisan, gotong royong, dsb), suasana perbincangan menjadi sangat hangat dan hampir semua orang terlibat dalam pembicaraan/diskusi.
Apa beda fasilitator dan trainer/ coach/ narasumber / peyuluh ?
Fasilitator membantu proses (interaksi, komunikasi, diskusi dan dialog) dan bersikap netral terhadap isi (apa yang dibicarakan/ diputuskan). Trainer/ coach/ narasumber memiliki kuasa dalam isi. Bagi fasilitator, isi adalah hak anggota kelompok/ organisasi. Pada akhir proses fasilitasi, fasilitator ingin memastikan bahwa semua anggota mengatakan ”Ya, inilah hasil kerja terbaik kami!”
Apakah fasilitasi menjadi kecenderungan baru ?
Konsep fasilitasi dan fasilitator sudah ada sejak jaman purba. Sejarah telah mencatat adanya peran-peran seupa di jaman nenek moyang kita. Minat terhadap fasilitasi akhir-akhir ini sesungguhnya mengajak kita kembali ke akar dengan cara memberikan apresiasi pada nilai-nilai dan proses-proses yang terjadi pada masa lalu. Sekedar pembanding filosofi, cara berpikir, dan keterampilan fasilitasi mempunyai banyak kesamaan dengan pendekatan-pendekatan yang digunakan oleh tokoh-tokoh agama terkemuka dan mereka yang terlibat dalam gerakan-gerakan anti kekerasan selama berabat-abat yang lalu.


PEMBAHASAN
Pengertian Fasilitasi atau Fasilitator
Fasilitasi dapat dijelaskan dengan banyak cara. Beberapa definisi yang sering dipakai adalah sebagai berikut:
Fasilitasi adalah memungkinkan atau menjadikan lebih mudah.
Fasilitasi adalah mendorong masyarakat membantu dirinya dengan cara hadir bersama mereka, mendengarkan mereka, dan menanggapi kebutuhan mereka.
Fasilitasi adalah mendukung individu, kelompok atau organisasi melalui proses – proses partisipasi.
Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang memahami tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna mencapai tujuan tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi. Beberapa fasilitator akan mencoba untuk membantu kelompok dalam mencapai konsensus pada setiap perselisihan yang sudah ada sebelumnya atau muncul dalam rapat sehingga memiliki dasar yang kuat untuk tindakan pada masa depan.
Tugas dan Wewenang
Menata acara belajar, menyiapkan materi, dan penyajian materi sesuai dengan bidangnya.
Menata situasi proses belajar.
Mengintensifkan kerjasama dan komunikasi antar anggota kelompok.
Mengarahkan acara belajar dan menilai bahan belajar sesuai dengan modul.
Mengadakan bimbingan pada diskusi kelompok, memberikan umpan balik/feedback kepada anggota kelompok.
Apabila dalam diskusi terdapat pembicaraan yang keluar jalur, Fasilitator juga bertugas sebagai mediator/penengah untuk mengembalikan topic pembicaraan ke jalur yang benar.
Merumuskan kegiatan – kegiatan dan hasil – hasil kegiatan peserta.
Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan proses pelatihan.
Tim Fasilitator bertanggung jawab agar persiapan dan kegiatan proses pembelajaran berhasil sesuai dengan tujuan pelatihan.
Kemampuan Seorang Fasilitator
Berkomunikasi dengan baik
Fasilitator harus mendengarkan pendapat setiap anggota kelompok, menyimpulkan pendapat mereka, menggali keterangan lebih lanjut dan membuat suasana akrab dengan peserta diskusi kelompok.


Menghormati sesama anggota kelompok
Fasilitator harus menghargai sikap, pendapat dan perasaan dari setiap anggota kelompok.
Berpengetahuan
Fasilitator harus mempunyai pengetahuan yang cukup terhadap setiap persoalan yang akan dibahas. Ia harus memiliki minat yang besar terhadap berbagai persoalan yang ada.
Memiliki Sifat Terbuka
Fasilitator harus dapat menerima pendapat atau sikap yang mungkin kurang sesuai yang disampaikan oleh anggota kelompok. Fasilitator harus menanggapi hal tersebut di atas dengan sikap terbuka, sambil tertawa atau bergurau.
Teknik Fasilitator
Dalam melaksanakan tugas sebagai Fasilitator baik dalam menyampaikan materi pelatihan, memberikan bimbingan atau diskusi, terdapat teknik-teknik, sbb:
Pencairan Suasana
Maksud pencairan suasana adalah agar suasana diskusi kelompok menjadi tenang, nyaman, santai dan tidak beku/tegang. Maka Fasilitator harus memperlihatkan raut wajah yang ramah, banyak senyum serta dalam memberikan contoh atau celetukan yang lucu tetap dalam suasana terkendali. Waktu untuk pencairan suasana cukup maksimal 10 menit, dan hal ini dilakukan pada saat pertemuan pertama.
Ceramah
Ceramah adalah menyampaikan materi kepada anggota kelompok agar pesan dan kesan yang benar dapat dipahami oleh peserta. Untuk memudahkan digunakan alat Bantu seperti buku, flipchart, white board, dll. Waktu yang diperlukan untuk ceramah disesuaikan dengan banyaknya materi yang akan dibahas.
Diskusi
Diskusi adalah pendalaman materi yang dilakukan secara komunikasi 2 arah, sehingga akan memberikan arti lebih mendalam bagi anggota kelompok. Fasilitator bertindak sebagai penegnah dan memberikan kesempatan berbicara pada semua anggota kelompok, agar anggota juga merasa lebih dihargai pengetahuan atau pendapatnya.
Permainan Kuis
Permainan kuis adalah cara mudah bagi kelompok untuk mengulang atau mengingat kembali materi yang telah disampaikan agar kita yakin bahwa isi dari materi telah dapat dimengerti sepenuhnya oleh peserta kelompok.
Contoh dari kuis adalah penggunaan kartu – kartu yang berisi pernyataan dengan jawaban mudah yaitu Ya atau Tidak, atau Benar atau Salah. Beberapa pernyataan sengaja dibuat salah, sehingga jawaban yang benar harus diterangkan oleh peserta kelompok. Sedangkan bagi beberapa pernyataan yang benar, fasilitator hanya bertugas untuk menegaskan kebenaran pernyataan tersebut.
Bermain Peran
Permainan peran adalah cara yang sangat efektif untuk belajar bersikap secara benar bagi peserta dan sangat membantu peserta kelompok apabila mereka menemukan masalah yang nyata di kemudian hari. Untuk permainan ini dapat dibuat kartu –kartu cerita, kasus atau dialog yang dibuat untuk permainan individual maupun kelompok.
Membangun Komunikasi Jangan memakai bahasa yang terlalu resmi. Untuk mencairkan suasana, sesekali boleh menggunakan istilah – istilah yang berkembang di kalangan muda, seperti bahasa “gaul” atau jargon –jargon yang popular di televisi atau di daerah anda.
Jangan menggurui. Ajaklah mereka berdiskusi mengenai keadaan dan masalah yang sedang dihadapi dengan menghormati sudut pandang mereka.
Beberapa Jenis Fasilitator
Fasilitator Bisnis
Fasilitator bekerja dalam bisnis , atau organisasi formal lainnya tetapi fasilitator juga dapat bekerja dengan berbagai kelompok lain dan masyarakat. Prinsip dari fasilitasitator adalah bahwa mereka tidak akan memimpin kelompok ke arah jawaban yang mereka pikir adalah yang terbaik bahkan jika mereka memiliki pendapat yang berbeda terhadap masalah tersebut. Peran fasilitator adalah untuk memudahkan kelompok untuk sampai pada keputusan sendiri, jawaban, atau hasil.
Fasilitator disini sering harus mamfasilitasi konflik antara management dengan karyawan.
Fasilitator Training
Fasilitator training tidak selalu ahli tentang subjek yang di fasilitasi. Mereka bertugas untuk membantu dan mengarahkan peserta didik untuk mempelajari suatu hal, kemudian menyimpulkan tentang inti dari pembelajaran tersebut. Fasilitator pelatihan fokus pada dasar-dasar sistem pendidikan dewasa dimana peserta didik aktif mencari tau tentang topik yang sedang dipelajari.
Fasilitator Konflik
Fasilitator konflik bertugas membantu dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi baik selama dan setelah konflik. Peran mereka adalah untuk mendukung dialog konstruktif dan demokratis antara kelompok dengan posisi beragam dan biasanya diametris berlawanan.
Fasilitator konflik tidak boleh memihak ke salah satu kelompok, dan harus mematuhi aturan dialog demokratis. Mereka mungkin tidak mengambil bagian atau mengekspresikan pendapat pribadi. Peran mereka yang paling umum adalah untuk mendukung kelompok-kelompok mengembangkan visi bersama untuk masa depan yang ideal, belajar untuk mendengarkan satu sama lain, dan memahami dan menghargai perasaan, pengalaman dan posisi dari 'musuh'.
Ketrampilan Dasar Seorang Fasilitator
Seorang fasilitator yang baik harus memiliki ketrampilan dalam hal memimpin sebuah pertemuan termasuk juga ketepatan waktu, mengikuti agenda yang sudah disepakati, merangkum pembicaraan, menengahi pertentangan. Selain itu fasilitator juga harus memiliki ketrampilan untuk mendengarkan termasuk kemampuan untuk menghentikan pembicaraan yang sudah menyimpang, serta memastikan semua orang berpartisipasi.



PENUTUP
Kesimpulan
Karakter utama seorang fasilitator yang baik adalah ia bersikap netral pada substansi (content neutral). Konten netral berarti ia tidak mengambil posisi pada isu yang sedang dibicarakan dan ia tidak memiliki kepentingan pada hasil yang dicapai pada proses diskusi tersebut.
Peran utama seorang fasilitator adalah menjadi pemandu proses (process guide). Ia selalu mencoba proses yang terbuka, inklusif, dan adil sehingga setiap individu berpartisipasi secara seimbang dan membangun situasi dan kondisi yang nyaman dan aman supaya semua pihak bisa secara sungguh-sungguh berpartisipasi. Kekuatan seorang fasilitator adalah menjadi Content neutral dan Process guide.


DAFTAR PUSTAKA
http://indosdm.com
http://jarwohafid.blogspot.com
https://id.m.wikipedia.org
https://teraskita.wordpress.com

Comments

Popular posts from this blog

Makalah sistem bus komputer

Makalah Deadlock

Contoh proposal usaha ternak kambing