Proposal Usaha Ternak Kambing
Latar Belakang
Usaha ternak kambing adalah salah satu usaha yang memiliki prospek yang baik di Indonesia. Hal ini karena permintaan daging kambing yang terus meningkat, namun pasokannya masih belum mencukupi. Selain itu, usaha ternak kambing juga relatif mudah untuk dilakukan dan tidak membutuhkan modal yang besar.
Solusi
Kami akan melakukan usaha ternak kambing dengan sistem intensif. Sistem intensif adalah sistem ternak kambing yang dilakukan di dalam kandang. Sistem ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
- Kambing dapat dikontrol dengan lebih mudah
- Kambing dapat dijaga dari serangan predator
- Kambing dapat dijaga dari penyakit
- Kambing dapat diberi pakan yang lebih berkualitas
Bukti
Kami telah melakukan penelitian tentang usaha ternak kambing dan telah menemukan bahwa usaha ini memiliki peluang yang besar untuk sukses. Kami juga telah berkonsultasi dengan beberapa peternak kambing yang berpengalaman dan mereka memberikan dukungan kepada kami untuk memulai usaha ini.
Tim
Tim kami terdiri dari orang-orang yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidang peternakan. Kami yakin bahwa tim kami dapat mengelola usaha ternak kambing ini dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Anggaran
Anggaran yang dibutuhkan untuk memulai usaha ternak kambing ini adalah Rp100.000.000. Anggaran ini akan digunakan untuk membeli bibit kambing, membangun kandang, membeli pakan, dan biaya operasional lainnya.
Biaya Awal
- Bibit kambing: Rp50.000.000
- Kandang: Rp20.000.000
- Pakan: Rp10.000.000
- Obat-obatan: Rp5.000.000
- Peralatan lainnya: Rp5.000.000
Total: Rp100.000.000
Biaya Operasional
- Pakan: Rp5.000.000 per bulan
- Obat-obatan: Rp2.000.000 per bulan
- Tenaga kerja: Rp3.000.000 per bulan
- Listrik dan air: Rp1.000.000 per bulan
- Lain-lain: Rp1.000.000 per bulan
Total: Rp12.000.000 per bulan
Pendapatan
- Harga jual kambing per ekor: Rp2.000.000
- Jumlah kambing yang dijual per tahun: 100 ekor
Total: Rp200.000.000 per tahun
Laba
- Pendapatan — biaya operasional = laba
- Rp200.000.000 — Rp144.000.000 = Rp56.000.000 per tahun
Waktu Balik Modal
- Biaya awal / laba per tahun = waktu balik modal
- Rp100.000.000 / Rp56.000.000 = 1,79 tahun
Analisis Risiko
- Risiko pasar: Harga kambing dapat turun karena berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi, cuaca, dan penyakit.
- Risiko kesehatan: Kambing dapat terserang penyakit, seperti flu kambing dan kecacingan.
- Risiko pencurian: Kandang kambing dapat dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Strategi Mitigasi Risiko
- Melakukan diversifikasi pasar: Menjual kambing ke berbagai pembeli, seperti pedagang daging, restoran, dan rumah tangga.
- Menjaga kesehatan kambing: Memberikan vaksinasi kepada kambing dan menjaga kebersihan kandang.
- Memasang sistem keamanan: Memasang pagar dan kamera pengawas di sekitar kandang.
Kesimpulan
Usaha ternak kambing adalah salah satu usaha yang memiliki prospek yang baik di Indonesia. Usaha ini memiliki peluang untuk menghasilkan keuntungan yang besar, namun juga memiliki risiko yang perlu dimitigasi. Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang tepat, usaha ternak kambing dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi Anda.
Comments
Post a Comment