Konsep Dasar Informasi
a. Pengertian
Informasi
Informasi
adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data
dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan
kebutuhan. Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi
adalah data yang telah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat
bagi pengguna dalam mengambil keputusan.
Terdapat
beberapa definisi, antara lain (Purnama, 2016):
1) Data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
2) Sesuatu
yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang
suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa
nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya
sebuah investasi akan dilakukan.
3) Data
organized to help choose some current or future action or nonaction to
fullfill company goals (the choice is called business decision making.
b.
Kualitas Informasi
Kualitas
informasi tergantung pada empat hal yaitu akurat, tepat waktu, relevan dan
ekonomis, yaitu (Purnama, 2016):
1) Akurat
Informasi harus
bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi pengguna yang
menerima dan memanfaatkan informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi
harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian
suatu informasi banyak terjadi gangguan (noise)
yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut. Informasi
dikatakan akurat jika mengandung komponen:
a)
Completeness, berarti
informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik,
karena bila informasi tidak lengkap akan mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan.
b)
Correctness,
berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.
c)
Security,
berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.
2) Tepat waktu
Informasi yang
diterima harus tepat pada waktunya, informasi yang usang (terlambat) tidak
mempunyai nilai yang baik bagi pengguna tertentu, sehingga bila digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal. Saat ini
mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat,
sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkannya, mengolah
dan mengirimkannya.
3) Relevan
Informasi harus
mempunyai relevansi atau manfaat bagi si pengguna. Relevansi informasi untuk
satu pengguna tertentu dengan yang lainnya berbeda.
4) Ekonomis
Informasi yang
dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai
efektivitasnya.
c.
Perilaku Informasi
Perilaku
informasi merupakan keseluruhan perilaku manusia yang berkaitan dengan sumber
dan saluran informasi. Merupakan upaya untuk menemukan informasi dengan tujuan
tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu.
Merupakan perilaku di tingkat mikro, berupa perilaku mencari yang
ditunjukkan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi. Terdiri dari
tindakan-tindakan fisik maupun mental yang dilakukan seseorang ketika menggabungkan
informasi yang ditemukannya dengan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.
Pengguna informasi adalah pihak yang menerima atau menggunakan informasi.
Pengguna informasi dapat menentukan kualitas seperti apa, menyampaikan apa dan
bagaimana kebutuhan informasi mereka. Penyedia informasi harus bekerja dengan
pengguna untuk menentukan kebutuhan mereka, dan bekerjasama dengan sumber
informasi lain. Pengguna merupakan prioritas utama, kelangsungan hidup sistem
informasi. Kebutuhan informasi bagi pengguna perlu diidentifilasi dalam rangka
memuaskan pengguna. Mutu dan kualitas mutu untuk menjamin kepuasan pengguna.
Kepuasan pengguna akan berimplikasi kepada perbaikan terus menerus sehingga
kualitas harus diperbaharui setiap saat agar pengguna tetap puas (Purnama,
2016).
d. Kebutuhan
Informasi
Pengguna membutuhkan informasi yang akurat, relevan, ekonomis cepat, tepat, serta mudah mendapatkannya. Pada saat ini pengguna dihadapkan kepada beberapa permasalahan, seperti banjir informasi, informasi yang disajikan tidak sesuai, kandungan informasi yang diberikan kurang tepat, jenis informasi kurang relevan, bahkan ada juga informasi yang tersedia namun tidak dapat dipercaya. Permasalahan tersebut menjadi sebuah tantangan bagi penyedia informasi. Informasi menjadi kebutuhan pokok bagi pengguna tertentu, sehingga jika kebutuhan informasinya tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi pengguna. Informasi dibutuhkan pengguna bertujuan untuk menambah pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan yang pada akhirnya dapat merubah sikap dan perilakunya. Kebutuhan informasi bagi setiap pengguna berbeda-beda antara pengguna yang satu dengan lainnya. Kebutuhan informasi bagi pengguna dapat diketahui dengan cara melakukan identifikasi kebutuhan pengguna (Purnama, 2016).
Pengguna membutuhkan informasi yang akurat, relevan, ekonomis cepat, tepat, serta mudah mendapatkannya. Pada saat ini pengguna dihadapkan kepada beberapa permasalahan, seperti banjir informasi, informasi yang disajikan tidak sesuai, kandungan informasi yang diberikan kurang tepat, jenis informasi kurang relevan, bahkan ada juga informasi yang tersedia namun tidak dapat dipercaya. Permasalahan tersebut menjadi sebuah tantangan bagi penyedia informasi. Informasi menjadi kebutuhan pokok bagi pengguna tertentu, sehingga jika kebutuhan informasinya tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi pengguna. Informasi dibutuhkan pengguna bertujuan untuk menambah pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan yang pada akhirnya dapat merubah sikap dan perilakunya. Kebutuhan informasi bagi setiap pengguna berbeda-beda antara pengguna yang satu dengan lainnya. Kebutuhan informasi bagi pengguna dapat diketahui dengan cara melakukan identifikasi kebutuhan pengguna (Purnama, 2016).